Kamis, 18 Oktober 2018

ULANGAN HARIAN BIOSFER (ESSAY)

18. Taman Nasional Bunaken terletak di propinsi....
A. Maluku
B. Lampung
C. Banten
D. Sulawesi Utara
E. Papua

PEMBAHASAN:
PETA SULAWESI
TAMAN NASIONAL BUNAKEN














Taman Nasional Bunaken adalah taman laut yang terletak di Sulawesi Utara, Indonesia. Taman ini terletak di Segitiga Terumbu Karang, menjadi habitat bagi 390 spesies terumbu karang dan juga berbagai spesies ikan, moluska, reptil dan mamalia laut. Taman Nasional Bunaken merupakan perwakilan ekosistem laut Indonesia, meliputi padang rumput laut, terumbu karang dan ekosistem pantai. 


19. Gurun pasir terluas di dunia adalah....
A. Sahara
B. Gobi
C. Patagonia
D. Victoria
E. Kalahari

PEMBAHASAN:
Gurun Sahara merupakan Padang Gurun yang terletak di utara Afrika dan berusia 2,5 juta tahun. Padang pasir ini membentang dari Samudra Atlantik ke Laut Merah. Dari Laut Tengah di utara sampai ke Sahel di sebelah selatan. Dari Mauritania di sebelah barat ke Mesir di sebelah timur. Padang pasir ini membagi benua Afrika menjadi Afrika Utara dan Afrika "yang sejatinya". Kedua bagian benua ini sangat berbeda, baik secara iklim maupun budaya. Luas padang pasir ini sekitar 9.000.000 km².
Sedangkan Gurun Gobi memiliki luas 1,295 juta km², Gurun Patagonia memiliki luas 673.000 km² Gurun Victoria memiliki luas 348.750 km², dan Gurun Kalahari memiliki luas 930.000 km².

20. Biosfer merupakan gabungan dua kata yaitu bios dan sphere yang mempunyai arti …
A. Hidup dan lapisan 
B. Makhluk hidup dan ilmu
C. Manusia dan lapisan
D. Hidup dan ilmu
E. Ekosistem dan lapisan

PEMBAHASAN:
Biosfer secara arti kata terbentuk dari dua kata yaitu bio yang berarti hidup; dan sphere yang memiliki arti lapisan. Jadi, bila digabungkan biosfer adalah lapisan dimana tempat makhluk hidup itu tumbuh atau menjadi habitat bagi makhluk hidup baik manusia, flora dan fauna serta mikroorganisme lainnya.

21. Tingkat kehidupan yang kompleks dalam persebaran flora dan fauna pada kumpulan komunitas adalah …
A. Ekosistem 
B. Kelompok
C. Individu
D. Populasi
E. Bioma

PEMBAHASAN:
Ekosistem adalah tingkat kehidupan yang kompleks dalam persebaran flora dan fauna pada kumpulan komunitas.


  • Kelompok adalah kumpulan berbagai populasi yang hidup di suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain.
  • Individu adalah organisme tunggal contohnya, untuk seekor tikus, seorang manusia, sebatang pohong jambu, dan sebatang pohon kelapa
  • Populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup di tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi di antara sesamanya.
  • Bioma merupakan sebuah ekosistem besar dan luas yang di dalamnya terdapat berbagai flora dan fauna yang di lindungi yang khas pada bioma tertentu.


23. Persebaran flora di muka bumi tersebar secara merata. Flora seperti kopi, kina, teh. Flora ini dipengaruhi oleh faktor utama yaitu...
A. Klimatik dan edafik 
B. Edafik dan biologis
C. Topografi dan biologis
D. Biologis dan vegetasi
E. Edafik dan topografi

PEMBAHASAN:


  • Kondisi Iklim merupakan salah satu faktor yang utama dalam pola persebaran flora dan fauna. Faktor-faktor iklim yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna/makhluk hidup meliputi suhu, udara, angin, air, kelembaban udara, dsb.
  • Faktor tanah/edafik adalah media utama bagi pertumbuhan jenis vegetasi yang meninjau tanah dari sudut tumbuhan atau kemampuan menumbuhkan vegetasi. 
  • Faktor fisiografi/topografi meliputi ketinggian dan kemiringan suatu wilayah. Ketinggian suatu tempat berhubungan dengan gradien thermometrik, karna semakin tinggi kenaikan suatu tempat, maka penurunan suhu juga akan terjadi ditempat tersebut.  Hal tersebut yang mengacu kepada jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang khas pada daerah-daerah dengan ketinggian tertentu.
  • Faktor biologis adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
24. Faktor utama yang mempengaruhi persebaran hutan hujan tropis di daerah equator ialah …
A. Manusia
B. Biologis
C. Vegetasi
D. Edafik
E. Klimatik

PEMBAHASAN:
Hutan Hujan Tropis
PETA PERSEBARAN BIOMA
Hutan merupakan suatu ekosistem natural yang telah mencapai keseimbangan klimaks dan merupakan komunitas tumbuhan yang paling besar yang mampu pulih kembali dari perubahan-perubahan yang dideritanya sejauh tidak melampaui batas-batas yang dapat ditoleransi. Persebaran bioma ini di Indonesia meliputi daerah Sumatera, Kalimantan, Papua, Jawa dan Sulawesi. Untuk persebarannya di dunia meliputi brasil (hutan amazon), India, Malaysia, Thailand, Karibia, dan Amerika Tengah (negara bagian Florida).

HUTAN HUJAN TROPIS
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran hutan, yaitu:
- iklim,
- keadaan tanah, 
- relief, 
- dan makhluk hidup.










25. Curah hujan diatas 2.000 mm/tahun dan mendapat penyinaran sepanjang tahun berciri-ciri bioma …





A. Sabana
B. Tundra
C. Gugur
D. Taiga
E. Hutan Basah

PEMBAHASAN:
Ciri- ciri Bioma Hutan Basah:

  1. Memiliki curah hujan yang tinggi, setidaknya lebih dari 2000 mm per tahun, dengan jumlah air yang sangat melimpah ini perlu diwaspadai jika hutan sudah mulai gundul karena bisa terjadi banjir.
  2. Pohonnya memiliki ketinggian mencapai 20 hingga 40 meter bahkan ada yang mencapai 60 m
  3. Sinar matahari tersedia sepanjang tahun namun sinar tersebut tidak bisa masuk ke dalam tanah karena terhalang lebatnya tumbuhan.
  4. Pohon memiliki daun yang lebat dan hijau sepanjang tahun
  5. Memiliki iklim kecil pada lingkungan sekitar permukaan tanah
  6. Terdapat berbagai macam tumbuhan dan hewan.
  7. Pohon yang memiliki kayu awet dan kuat biasanya tumbuh pada bioma hutan hujan tropis ini.
Ciri- ciri Bioma Sabana:

  1. Terdapat di daerah katulistiwa
  2. Curah hujan sedikit antara 100 hingga 150 mm saja per tahun
  3. Curah hujan tidak terlalu banyak namun juga tidak terlalu sedikit
  4. Memiliki drainase yang cuku baik
  5. Air di dalam tanah cukup untuk kehidupan flora dan fauna
  6. Suhu udara tidak terlalu ekstrim
  7. Kelembapan udara agak kering
Ciri- ciri Bioma Tundra:

  1. Lokasinya hampir semuanya tertutup oleh salju dan es
  2. Memiliki musim panas dan dingin yang sangat panjang
  3. Usia tumbuhan yang dapat hidup sangat pendek hanya berkisar maksimal 4 bulan
  4. Binatang yang dapat hidup merupakan tipikal hewan kutub seperti beruang kutub, kucing kutub, penguin dan lain-lain.
Ciri- ciri Bioma Hutan Gugur:

  1. Curah hujan terjadi secara merata berkisar pada 75 hingga 1000 mm per tahun
  2. Pohon memiliki daun lebat dan hijau pada musim panas dan akan menggugurkan daunnya saat musim panas.
  3. Jumlah tumbuhan dan hewan yang bisa bertahan hidup sedikit saja
  4. Terdiri dari 4 musim yaitu dingin, gugur, panas dan semi, dengan musim panasnya hangat dan musim dinginnya tidak terlalu dingin.
Ciri- ciri Bioma Taiga:

  1. Musim panas di bioma taiga sangat pendek jangka waktunya hanya berkisar 1 hingga 3 bulan saja selebihnya merupakan musim dingin.
  2. Pada saat musim dingin air dalam tanah akan membeku hingga mencapai 2 meter tingginya
  3. Jenis tumbuhan yang dapat hidup sedikit saja hanya 2 atau 3 jenis tumbuhan saja
  4. Hewan yang dapat hidup merupakan hewan berdarah dingin
26. Ciri-ciri bioma gugur (decidous) antara lain …
A. Curah hujan 2.000 mm/tahun dan cukup penyinaran matahari
B. Terdapat burung cendrawasih
C. Suhu dingin dengan curah hujan > 2.000 mm/tahun dan tumbuhannya rapat
D. Temperatur udara panas sepanjang tahun dan hujan terjadi secara musiman
E. Curah hujan 750 – 1.000 mm/tahun dan merata serta floranya tidak terlalu rapat

PEMBAHASAN:
Ciri- ciri Bioma Hutan Gugur:
  1. Curah hujan terjadi secara merata berkisar pada 750 hingga 1000 mm per tahun
  2. Pohon memiliki daun lebat dan hijau pada musim panas dan akan menggugurkan daunnya saat musim panas.
  3. Jumlah tumbuhan dan hewan yang bisa bertahan hidup sedikit saja
  4. Terdiri dari 4 musim yaitu dingin, gugur, panas dan semi, dengan musim panasnya hangat dan musim dinginnya tidak terlalu dingin.

27. Vegetasi khas yang hidup dan berkembang di daerah tundra adalah …
A. Hutan heterogen
B. Padang rumput
C. Lumut 
D. Hutan jati
E. Hutan pinus

PEMBAHASAN:
Bioma Tundra
Merupakan sebuah ekosistem dimana tumbuhan utamanya rumput dan tumbuhan kerdil. Letaknya terdapat pada daerah yang memiliki suhu udara dingin dengan jenis-jenis hujan yang berbeda dan kebalikan dari bioma tundra. Lokasinya biasanya ada di daerah dekat kutub yang sangat dingin dengan suhu udara sangat dingin seperti di daerah lingkar artik, Greenland, rusia utara, kanada, finlandia dan selandia baru.


Karena letaknya yang berbatasan dengan kutub suhu udaranya bisa mencapai kurang dari 0° bahkan tumbuhan pun bisa membeku. Tumbuhan yang paling banyak bisa hidup adalah lumut. Lumut pada saat musim dingin akan membeku namun tidak mati, kemudian setelah masuk musim panas dan es mencair lumut akan hidup kembali. Pada bioma ini bisa mengalami malam hari atau siang hari selama berbulan-bulan karena matahari tidak menyinari hingga daerah tundra.

28. Di Indonesia dijumpai daerah sabana yaitu terletak di....
A. Papua
B. Sumatera
C. Jawa barat
D. Sulewesi
E. Nusa Tenggara Barat/Timur

PEMBAHASAN:
Bioma Sabana
PETA PERSEBARAN BIOMA
Merupakan ekosistem yang tidak banyak ditumbuhi tumbuhan hanya ditumbuhi padang rumput dan pohon-pohon kecil. Bioma sabana terbagi menjadi dua jenis yaitu sabana murni (yang masih memiliki tumbuhan asli) dan sabana campuran (sudah memiliki berbagai jenis tumbuhan yang tidak asli). Bioma Sabana tersebar di Benua Afrika, Amerika Selatan, dan Australia. Bioma Sabana ini juga tersebar di Indonesia yaitu di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Selasa, 02 Oktober 2018

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA




PETA PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA 
    Indonesia merupakan pertemuan antara dua wilayah biogeografi utama, yaitu Oriental dan Australia. Pemisahan fauna di Indonesia diperkenalkan oleh Alfred Russel Wallace (1854- 1913) yang memisahkan Paparan Sunda yang terdiri dari Pulau Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sumatera yang dipisahkan oleh Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua. Tipe flora dan fauna di Indonesia dibedakan atas tipe Indonesia bagian Barat, Indonesia bagian Tengah, dan Indonesia bagian Timur.
     
PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA
       
        Kata persebaran jika kita kaitkan dengan kata fauna maka kata persebaran tersebut akan memiliki arti distribusi penyebaran dari hewan yang di amati pada suatu lokasi. Dalam hal ini pengamatan persebaran dilakukan untuk mengetahui karakteristik & ciri khas (endemik) hewan juga keragaman yang tersebar di suatu daerah Indonesia.
           Menurut Wallace dan Weber, Fauna yang ada di persebaran wilayah Indonesia bagian barat memiliki ciri atau tipe seperti halnya fauna di daerah Asia sehingga disebut tipe fauna Asiatis (Asiatic). Fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian timur memiliki ciri atau tipe yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia sehingga disebut tipe fauna Australis (Australic). Fauna yang ada di wilayah Indonesia bagian tengah merupakan fauna peralihan yang ciri atau tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis.

1. Fauna Indonesia di Bagian Barat
Fauna dengan persebaran di bagian Indonesia Barat atau tipe asiatis mencakup wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan.
Ciri- ciri fauna Asiatis ini adalah:

  • Mamalia ukuran besar (harimau, gajah, tapir).
  • Berbagai jenis kera.
  • Berbagai jenis ikan air tawar.
  • Sedikit burung berwarna (burung enggang),namun banyak yang bersuara merdu dengan ukuran kecil sampai sedang (burung parkit)
  • Berbagai jenis reptil.
  • Fauna endemik (badak bercula satu, burung merak, jalak bali, orang utan).

FAUNA ASIATIS 
JALAK BALI
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm, dari suku Sturnidae. Ia turut dikenali sebagai Curik Ketimbang Jalak. Jalak Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali dan merupakan hewan endemik Indonesia. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali.
JALAK BALI 
Ciri-ciri morfologis jalak bali adalah sebagai berikut:

  • Bulunya 90% berwarna putih bersih, pada ujung bulu sayap dan bulu ekornya ditemukan warna hitam lebarnya 25 mm.
  • Pelupuk matanya berwarna biru tua mengelilingi bola mata, paruh runcing dengan panjang 2–3 cm, di bagian ujungnya berwarna kuning kecoklatan, rahangnya berwarna abu-abu kehitaman.
  • Burung jantan bentuknya lebih indah, mempunyai jambul di kepalanya dengan beberapa helai bulu berwarna putih bersih.
  • Panjang dari ujung paruh sampai ujung ekor kurang lebih 25 cm, panjang paruh 3 cm, panjang kepala 5 cm, panjang leher 2 cm, panjang sayap 13 cm, panjang ekor 6 cm, dengan warna kehitaman di ujungnya sepanjang 2 cm dan panjang kaki (tidak termasuk paha) 4 cm.
  • Berat badan 107,75 gram, jumlah bulu sayap 11-12 helai dan jumlah bulu ekor 17-18 helai.

            Jalak bali menyukai habitat hutan mangrove, hutan rawa, hutan musim dataran rendah dan daerah savana. Penyebaran jalak bali secara alami hanya terdapat di Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Selain itu, penyebaran jalak bali terdapat di daerah Tegal Bunder, Lampu Merah, Batu Gondang, Prapat Agung, Batu Licin, dan Teluk Brumbun.
               Populasi jalak bali di habitat alaminya yaitu di Taman Nasional Bali Barat selalu mengalami penurunan. Diketahui pada tahun 1984 jumlah jalak bali diperkirakan 125-180 ekor. Pada tahun 1988 jumlah jalak bali sekitar 37 ekor dan 12-18 ekor pada tahun 1990. Pada tahun 1998 didapatkan 10-14 ekor serta diperkirakan semuanya adalah jantan[6]. Data terakhir yang dikumpulkan oleh PEH Bali Barat pada tahun 2006 hanya ditemukan 6 ekor [7].

2. Fauna Indonesia Tengah atau Tipe Peralihan
Fauna dengan persebaran di bagian Indonesia Tengah merupakan tipe peralihan atau Austral Asiatic. Wilayah fauna Indonesia Tengah di sebut pula wilayah fauna kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, & Nusa Tenggara serta sejumlah pulau kecil di sekitar pulau-pulau indonesia tersebut.
Ciri- ciri fauna Peralihan ini adalah:
  • Satwa endemik
  • Tidak berbulu
  • Burung khas
  • Hewan langka
FAUNA PERALIHAN

KOMODO
       Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora. Komodo termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera. Komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m.
           
KOMODO
             Di alam bebas, komodo dewasa biasanya memiliki berat sekitar 70 kilogram, namun komodo yang dipelihara di penangkaran sering memiliki bobot tubuh yang lebih besar. Spesimen liar terbesar yang pernah ada memiliki panjang sebesar 3.13 meter dan berat sekitar 166 kilogram, termasuk berat makanan yang belum dicerna di dalam perutnya. Meski komodo tercatat sebagai kadal terbesar yang masih hidup, namun bukan yang terpanjang. Reputasi ini dipegang oleh biawak Papua (Varanus salvadorii).
3. Fauna Indonesia di Bagian Timur Indonesia
Fauna dengan persebaran di bagian Timur Indonesia atau disebut tipe australic tersebar di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru.
Ciri- ciri fauna Australis ini adalah:

  • Terdapat binatang berkantung (kanguru).
  • Mamalia berukuran kecil (wallaby, possum).
  • Ikan air tawar dalam jumlah yang sedikit.
  • Banyak jenis burung yang berbulu indah atau memiliki beragam warna (cendrawasih).
  • Kadal salamander.
  • Fauna endemik (cendrawasih, kasuari).

FAUNA AUSTRALIS

CENDRAWASIH
        Burung-burung Cenderawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur. Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran burung Cenderawasih mulai dari Cenderawasih raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cenderawasih paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cenderawasih manukod jambul-bergulung pada 430 gram.
               
CENDRAWASIH
                    Di Indonesia sendiri, beberapa jenis cenderawasih diantaranya cendrawasih kuning kecil, cendrawasih botak, cendrawasih raja, cendrawasih merah, dan toowa telah masuk dalam daftar jenis satwa yang dilindungi berdasarkan UU No 5 Tahun 1990 dan PP No 7 Tahun 1999. Pemanfaatan bulu burung cenderawasih masih diperbolehkan hanya untuk kepentingan masyarakat lokal dalam menghiasi pakaian adat mereka. Itu pun tentu tidak secara berlebihan dan untungnya masyarakat Papua memiliki kearifan lokal dan adat untuk turut menjaga kelestarian burung ini.

PERSEBARAN FLORA DI INDONESIA
           
BUNGA RAFLESIA ARNOLDI 

         Flora mempunyai keanekaragaman sesuai dengan asal daerahnya masing- masing. Meski asal negara adalah Indonesia, namun bukan untuk asal daerahnya. Hal ini karena Indonesia sendiri dibagi menjadi beberapa wilayah.
Faktor yang mempengaruhi persebaran flora di Indonesia:
1. Faktor klimatik (iklim)
Faktor iklim menjadi faktor dominan yang mempengaruhi pola persebaran flora di Indonesia.
a. Suhu setiap jenis spesies mempunyai persyaratan hidup sesuai tingkat kemampuan hidupnya. Contohnya flora di kawasan kutub mempunyai tingkat ketahanan tinggi terhadap perbedaan suhu yang ekstrem, berbeda dengan jenis flora di kawasan tropis. Wilayah yang kondisi suhunya tidak terlalu ekstrem merupakan tempat optimal bagi perkembangan sebagian besar organisme.

b. Kelembaban udara berdasarkan tingkat kelembaban jenis tumbuhan diklasifikasikan dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut:
  • florafaunageoXerophyta: tumbuhan yang tahan pada kelembaban udara rendah seperti kaktus.
  • Hydrophyta merupakan tumbuhan yang tahanpada lingkungan yang basah seperti teratai.
  • Mesophyta: tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab seperti Anggrek.
  • Tropohyta: tumbuhan yang mampu beradaptasi pada perubahan musim seperti pohon jati.
c.Angin berfungsi sebagai perantara untuk memindahkan bening dan membantu proses penyerbukan.
d. Curah hujan
Wilayah yang curah hujannya tinggi umumnya mempunyai tingkat keberagaman flora yang tinggi

2. Faktor edafik atau tanah
Kondisi tanah atau edafik berkaitan dengan kesuburan tanah, semakin subur tanah maka tumbuhan semakin beraneka ragam.

3. Faktor biotik atau makhluk hidup
Aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dapat mengubah kondisi lingkungan

4. Faktor geologi

5. Faktor fisiografi
Faktor fisiografi, terutama ketinggian tempat dan morfologi sangat berpengaruh terhadap persebaran flora.
  1. Flora di Indonesia bagian Barat
            Flora yang terdapat di Indoenesia bagian barat ini didominasi oleh vegetasi hutan hujan tropis yang lebat. Hal ini dikarenakan karena wilayah Indonesia bagian barat mempunyai tingkat curah hujan (baca: proses terjadinya hujan) dan juga kelembaban yang tinggi. jenis flora di kawasan ini memiliki kesamaan ciri dengan flora yang ada di benua Asia.
          Untuk mengetahui lebih jelas mengenai flora yang berada di wilayah Indoensia bagian barat, kita akan melihat dari ciri- ciri yang dimiliki oleh flora tersebut. Beberapa ciri dari flora tipe Asiatis ini antara lain sebagai berikut:
  • Mempunyai jenis- jenis kayu yang berharga
  • Selalu hijau sepanjang tahun
  • Jenis pohon yang tumbuh bersifat heterogen
  • Terdapat spesies flora endemik
KANTUNG SEMAR
              Kantung semar merupakan tumbuhan yang tumbuh di daerah tropis yang mempunyai bentuk yang sangat unik. Keunikan bentuk tumbuhan ini berada pada kantungnya yang menggantung pada seutas sulur yang berbentuk spiral, dan keluar dari ujung daun. Selian bentuknya, keunikan lainnya juga dilihat dari corong yang berisi cairan. Di dalam cairan tersbeut kita bisa menemukan beragam serangga. Hal ini karena kantong semar menggunakan keistimewaan tersebut untuk menarik perhatian serangga. Apabila ada serangga yang berada di atas kantong semar, maka secara otomatis kantong semar akan megatupkan mulut kantungnya, seringga serangga tersebut terperangkap di dalam kantungnya. Dengan demikian serangga tersbeut pasti akan mati di dalam kantong tersebut.

KANTUNG SEMAR
             
          Tanaman ini memiliki penyebaran yang sangat luas dari pinggir pantai sampai dataran tinggi, karena inilah nepenthes dibagi dalam dua jenis yaitu jenis dataran tinggi dan jenis dataran rendah, walau kebanyakan spesies tumbuh di dataran tinggi. Spesies yang tercatat tumbuh di ketinggian paling tinggi adalah N. lamii yaitu di ketinggian 3,520 m.
          Kebanyakan spesies tumbuh di tempat dengan kelembaban tinggi dan cahaya dengan tingkat menengah hingga tinggi. Beberapa spesies seperti N. ampullaria tumbuh di tempat yang teduh dengan tidak terlalu banyak cahaya, sedangkan N. mirabilis tumbuh ditempat yang terbuka dengan cahaya yang berlimpah. Tanah tempat tumbuh nepenthes biasanya miskin hara dan asam. Beberapa spesies tumbuh di tempat yang sangat beracun bagi tanaman lain seperti N. rajah yang tumbuh pada tanah dengan kandungan logam berat dan N. albomarginata yang tumbuh pada pantai berpasir di zona yang terkena siraman air laut, beberapa spesies tumbuh epifit seperti N. inermis yang tumbuh tanpa bersentuhan dengan tanah.

        2. Flora di Indonesia bagian Tengah
              Flora dan juga fauna yang berada di wilayah Indonesia bagian tengah ini disebut juga dengan flora tipe Peralihan. Mengapa dinamakan tipe peralihan? Hal ini tentu saja karena letaknya yang berada di antara tipe Asiatis dan juga tipe Australis. Peralihan yang berada di tengah- tengah pun terpenagruh oleh kedua kubu yang berada di kanan kirinya.
                   Flora di wilayah Indonesia tengah juga mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan flora di wilayah Indonesia Timur dan juga wilayah Indonesia barat. Adapun ciri- ciri dari flora yang berada di wilayah Indonesia bagian barat antara lain sebagai berikut:
  • Memiliki ukuran daun yang kecil
  • Tumbuhannya memiliki ukuran kecil
  • Tumbuhannya memiliki daun yang pendek
  • Tumbuh di Indonesia.
Cengkeh

CENGKEH
               
              Cengkeh ( Cyxygium aromaticum ) adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkih ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar; selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka. Di Indonesia ada tiga jenis cengkeh, yaitu cengkeh siputih, cengkeh sikotok, dan cengkeh zanzibar. Jenis zanzibar adalah yang paling baik karena bunganya besar dan banyak.Cengkeh dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai ketinggian 900 m, tanahnya gembur, suhunya 20 C – 30 C, dan curah hujan 2.000 – 3.000 mm/tahun.
Tanaman cengkeh di Indonesia terdapat di:
  • Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Lampung;
  • Jawa: Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur;
  • Sulawesi: Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan;
  • Bali;
  • Maluku.
          3. Flora di Indonesia bagian Timur
         Flora Indonesia Timur ini terletak di dekat Benua Australia sehingga dikenal dengan tipe Australis. Sama seperti fauna Tipe Asiatis yang mirip dengan flora fauna di Asia, maka flora fauna tipa Australis juga dipengaruhi oleh flora dan fauna yang berada di benua Australia. Flora di wilayan ini juga mempunyai ciri- ciri khusus. adapun ciri- ciri flora tipe Australis ini antara lain adalah sebagai berikut:
  • Terletak di dangkalan Sahul atau paparan Sahul
  • Terdapat di sekitar wilayah Papua dan Maluku
  • Memiliki daun paralel
  • Memiliki daun yang panjang
            Matoa
          
MATOA

        Matoa merupakan salah satu contoh dari spesies flora tipe Australis. Matoa merupakan buah khas Papua yang memiliki pohon besar. Pohon Matoa ini mempunyai tinggi hingga 18 meter. Pohon Matoa akan tumbuh baik di daerah yang mempunyai kondisi tanah kering dengan lapisan tanah yang ukurannya tebal. Pohon Matoa ini mempunyai daun majemuk berseling, bersirip genap, dan memiliki tangkai daun yang panjang, yakni sekitar 1 meter. Pohon Matoa juga memiliki anak daun 4 hingga 13 dengan bentuk yang bundar memanjang dan bergerigi. Buah Matoa memiliki bentuk bulat dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Buah ini bisa berwarna hijau maupun berwarna kecoklatan.

Kamis, 16 Agustus 2018

POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM

LATAR  BELAKANG
BAB I

Poros  Maritim Dunia adalah istilah yang diberikan kepada Indonesia yang secara geografis dan  bentuk menunjukkan Indonesia sebagai kepulauan terbesar di dunia. Sedangkan Maritim, adalah semua aktivitas yang berkaitan dengan laut, seperti eksploitasi sumber daya kelautan dan perikanan, transportasi laut, pengangkutan dan perdagangan hasil laut, pariwisata bahari, dan di bidang kalautan.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia. Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.

RUMUSAN MASALAH
BAB II

Berdasarkan latar  belakang di atas, dapat dinyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang seharusnya mengalami kemajuan yang sangat pesat di bidang kelautan. Namun, pada kenyataannya perhatian Indonesia terhadap sember daya kelautannya masih sangat memperhatinkan. Misalnya saja, masih sering terjadinya penangkapan ikan secara ilegal oleh kapal- kapal asing yang menyebrang di kelautan Indonesia. Maka, sebagai rumusan masalahnya dapat kita bahas melalui beberapa pertanyaan dibawah ini:
1) Dimana posisi  Indonesia pada masa ini?
2) Bagaimana perwujudan Posisi Maritim Indonesia pada masa ini ?
3) Bagaimana rencana yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia?


PEMBAHASAN
BAB III
A. POSISI INDONESIA

Indonesia merupakan salah satu negara terluas didunia dengan total luas negara 5.193.250 km² (mencakup daratan dan lautan). Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara terluas ke-7 didunia setelah Rusia, Kanada, Amerika Serikat, China, Brazil dan Australia. Jika dibandingkan dengan luas negara-negara di Asia, Indonesia berada diperingkat ke-2. Dan jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia menempatkan dirinya sebagai negara terluas di Asia Tenggara.


Meskipun termasuk salah satu negara terluas di dunia, Indonesia pun measih memiliki batas- batas  negara baik dari darat maupun laut. Batas wilayah darat Indonesia adalah Timur Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudera Pasifik, Barat Indonesia tidak memiliki perbatasan (hanya batas laut), Utara Indonesia berbatasan dengan Malaysia, dan Selatan Indonesia berbatasan dengan Timor Leste.

Batas wilayah laut Indonesia adalah Timur Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini; Barat Indonesia berbatasan dengan Samudera Hindia dan Laut Andaman; Utara Indonesia berbatasan dengan Selat Malaka, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Republik Palau, dan Filipina; Selatan Indonesia berbatasan dengan Australia dan Samudera Hindia.

Perbatasan Indonesia

Secara geografis, Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dari letak ini, Indonesia yang terletak di antara dua samudera besar mempunyai dampak mendapat angin laut yang membawa banyak hujan. Hal ini pula yang menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis. Selain itu, letak geografis Indonesia juga menyebabkan Indonesia memiliki dua musim. Hal ini dipengaruhi oleh angin musim yang berhembus tiap enam bulan sekali.

Jika dilihat dari pososi Astronomis, Indonesia terletak di 6o LU (Lintang Utara) - 11o LS (Lintang Selatan) dan 95o BT (Bujur Timur) - 141o BT (Bujur Timur).  Dampak yang disebabkan dari kedua garis ini (garis lintang dan garis bujur) tentunya berbeda. Dampak dari garis Bujur Indonesia adalah Indonesia memiliki tiga daerah waktu yang berbeda (WIB, WIT, WITA). Dampak dari garis Lintang Indonesia adalah:
  • Curah hujan tinggi
  • Terdapat hutan hujan tropis yang luas
  • Sinar matahari sepanjang tahun
  • Kelembaban udara yang tinggi
Jika dilihat dari segi geologis, Indonesia terletak pada daerah dangkalan Sunda, daerah dangkalan Sahul, dan daerah dangkalan Sunda- Sahul. Dampak dari letak geologis ini adalah:
  •  Banyak Gunung Aktif
  •  Pembagian Laut
  •  Memiliki Tambang Mineral
  •  Sering Terjadi Gempa
  •  Tanah yang Subur
B) INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA


Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia. Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.

jakartagreater.com

Dahulu, jalur laut Indonesia dilintasi oleh pedagang- pedagang asing sebagai jalur perdagang lintas negara atau yang biasa kita sebut sebagai jalur perdagangan internasional. Tidak lupa pula, pada masa penjajahan Belanda, VOC sebagai tangan kanan Belanda turut terlibat dalam jalur perdagangan tersebut untuk mendapatkan "tempat terbaik"  di mata masyarakat Indoneia sehingga dapat menguasia kekayaan alam Indonesia.

Indonesia sendiri memiliki ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif), yaitu batas wilayah laut Indonesia yang ditarik sejauh 200 mil dari garis pantai. Pada zona ini, Indonesia diberi kekuasaan oleh PBB untuk menguasai dan mengelola sendiri sumber daya kelautannya. Potensi- potensi sumber daya kelautan Indonesia meliputi  perikanan, pertambangan dan energi, perhubungan laut, dan pariwisata bahari.

C) PEMERINTAH DAN POSISI MARITIM DUNIA

TNI AL

Maritimnews, Jakarta – Konsep Poros Maritim Dunia yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sejak kampanye pemilihan presiden yang lalu, tidak terlepas dari kondisi kelautan dan perikanan yang kita miliki saat ini. Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, kondisi kelautan dan perikanan saat ini di Indonesia sangat mendukung penerapan konsep poros maritim dunia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

“Sekarang ikan melimpah dan pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan tinggi,” kata Menteri Susi di Kantor KKP, Jakarta, Kamis, 17/03/2016.

Menteri Susi juga menegaskan, Kementrian Kelautan dan Perikanan optimis mampu mewujudkan hal tersebut. Hal ini bisa terwujud dengan dukungan dari sumber daya manusia berkualitas tinggi yang mampu mendorong KKP sebagai salah satu pemeran utama dalam konsep ini.

Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menilai ada dua aspek penting yang harus dibangun oleh pemerintah agar dapat mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Sebagaimana disampaikan oleh Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Endah Murniningtyas, kedua aspek tersebut adalah aspek ekonomi kelautan dan kemaritiman, lalu selanjutnya aspek tata kelola.

Aspek pertama yaitu aspek ekonomi kelautan dan kemaritiman,adalah aspek yang akan menjadi aset andalan pengembangan dan pembangunan Poros Maritim. Sedangkan, aspek yang kedua yaitu aspek tata kelola, akan menentukan bagaimana komponen pertama tersebut dapat dikelola dan dikembangkan arahnya untuk mewujudkan Poros Maritim Dunia. “Dua hal di atas yang kemudian secara integratif penting untuk dikelola sebagai domain Indonesia untuk menjadi Poros Maritim Dunia,” ujar Endah.

Kontribusi sektor kelautan dan kemaritiman pada saat baru sekitar 11,8 persen dari total PDB, dan ditargetkan akan meningkat menjadi 20 persen pada 2020. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan langkah memulai nyata dan harus diawali dengan penegasan kedaulatan, pengembangan konektivitas laut, pengembangan regional, penguatan aspek-aspek yang menjadi inti ekonomi, penguasaan teknologi serta penataan kelembagaan yang untuk tepat menyongsong visi Poros Maritim Dunia.

Sebelumnya di tempat terpisah, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengatakan, kebijakan guna meningkatkan kesejahteraan nelayan merupakan salah satu poros maritim dunia yang tidak boleh diabaikan oleh berbagai pihak di Tanah Air. “Saya percaya, mensejahterakan nelayan adalah salah satu pilar penting dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” kata Ketua Umum KNTI M Riza Damanik, Senin (29/2/2016).

Menurut Ketua Umum KNTI, untuk mencapai hal tersebut diperlukan penguatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan program perlindungan dan pemberdayaan. Untuk itu, lanjut Rizal, pemerintah juga wajib melibatkan masyarakat dalam pengawasan kinerja perencanaan dan pelaksanaan perlindungan pemberdayaan nelayan. “Sebab di masa lalu, pemerintah sebenarnya sudah memberikan bantuan kapal, jaring, benur. Dalam perjalanannya terbukti gagal karena minimnya partisipasi masyarakat sejak awal,” lanjutnya.

Terakhir ia menyatakan, pemerintah sudah bermaksud membantu nelayan dengan standard yang sama agar tidak gagal, perlu dipastikan keterlibatan atau partisipasi nelayan dan pembudidaya ikan di dalamnya.

D) JALUR PERDAGANGAN INDONESIA MASA KINI

Berkaitan dengan jalur perdagangan dan distribusi penumpang, saat ini pemerintah hIndonesia mengeluarkan kebijakan mengenai pengembangan tol laut. Tol laut adalah kepal alut yang berlayar secara rutin dan terjadwal yang menghubungkan nwilayah Indonesia dari barat samapai ke timur dan dari utara sampai ke selatan.

maritimnews.com

Menurut Prihartono (2015) dalam pengembangan tol laut terdapat konsep wilayah depan (foreland) dan wilayah dalam (hinterland). Konsep wilayah ini merupakan koridor ekonomi yang berbasis maritim dan sistem logistik untuk mendukung sektor perdagangan, baik dari sumber daya kelautan maupun daratan. Selain itu, koridor ekonomi tersebut akan mendorong terciptanya pusat- pusat pertumbuhan baru dan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Nusantara. Adapun tujuan dari program tol laut Indonesia dunia, yaitu sebagai berikut.
  • Memanfaatkan semaksimal mungkin kekayaan sumber day akelautan dan perikanan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau- pulau kecil yang selama ini sulit mendapatkan akses terhadap pembangunan.
  • Memudahkan masyarakat yang tinggal di daetah pesisir dan kepulauan untuk mengakses kota- kota besar.
  • Memudahkan anak- anak yang tinggal di pulau- pulau kecil dan terpencil untuk bersekolah di kota besar.
  • Menekan ketimpangan harga antara Pulau Jawa dan luatr Pulau Jawa.
  • Penekanan distribusi kekayaan seumber daya alam Indonesia maupun penduduk.Tol laut akan memudahkan pergerakan penduduk semakin mudah, murah, dan cepat.
KESIMPULAN
BAB IV

Indonesia merupakan salah satu negara yang dijuluki sebagai Poros Maritim Dunia. Julukan ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang salah sati mata pencahariaannya yang terbesar adalah dalam bidang kalautan. Kita patut bersyukur karena pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo ini perhatian pemerintah terhadap kelautan Indonesia kemabali di perharikan. Maka, sesuai dengan yang diharapkan oleh bapak Riza Damanik sebagai ketua umum KTNI, marilah kita sebagai masyarakat Indonesia turut beroartisipasi aktif dalam perwujudan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
DAFTAR PUSTAKA
BAB V


ULANGAN HARIAN BIOSFER (ESSAY)

18. Taman Nasional Bunaken terletak di propinsi.... A. Maluku B. Lampung C. Banten D. Sulawesi Utara E. Papua PEMBAHASAN: ...